Welcome to Gaia! :: View User's Journal | Gaia Journals

 
 

View User's Journal

Report This Entry Subscribe to this Journal
AllOxKiVasch Write : Hetalia
My own story about Hetalia in Indonesian languange. But if you wanna know or want the translation just PM me or comment on my profile~
Trouble in Midnight
Warning : Indonesian only
Whats this ?
Fanfic about Hetalia with couple Sweden (Berwald Oxenstierna) x Denmark (Mathias Kohler Andersen). Yaoi couple, dont like dont read.
-----
Enjoy ...
-----

Berwald ... datanglah padaku ...
Tetaplah disampingku .. janganlah engkau pergi lagi meninggalkanku ...
Karena aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi kembali.
Karena kau adalah milikku.

"?!"
Berwald terbangun dari tidurnya. Ia memijat keningnya untuk sepersekian detik. Di kanannya, Peter Kirkland , anak angkatnya masih dalam kondisi terlelap hingga membuatnya bernafas lega walau 100 persen tidak ada satu hal pun yang dapat membuatnya terbangun.

Kenapa aku tiba-tiba memikirkan Mathias .., pikirnya.
Tangan kekarnya mengambil kacamata yang senantiasa menemani matanya yang rusak akibat ... Mathias ...
Ia menatap jam bulat yang menetap di dinding kamarnya yang menunjukkan bahwa jarum jam ada di pukul 02:00 AM.

Setelah berpikir beberapa kali , Berwald memutuskan untuk mengisi waktu luangnya yang sengaja dia lakukan karena tidak merasakan kantuk menyerangnya. Ia beranjak dari tempat tidurnya dengan hati-hati dan mematikan lampu kamarnya agar Peter tidak terganggu dengan suara langkah kakinya. Berwald menutup pintu kamarnya dengan perlahan-lahan dan mengambil jaket yang tepat bergelantungan di depan pintu kamar tidurnya.

Kurasa tidak ada salahnya melihat keadaan Mathias.., pikirnya.
Ia mengambil kunci mobil hitamnya yang berhiaskan gantungan logo bendera Sweden. Ia membuka garasi mobilnya dan meninggalkan kediamannya yang hangat menembus musim salju nan dingin.

Kadang ia terlihat berpikir sebentar karena memikirkan jarak Sweden-Denmark yang lumayan jauh dan memikirkan berapa waktu yang dibutuhkannya untuk pulang-pergi. Aku tidak perlu menghawatirkan Peter, ia bisa bermain dengan Raivis bila bosan.. Pikirnya. Menenangkan dirinya.

Berwald memicingkan matanya saat melihat sosok pemuda berambut jabrik dari jarak jauh yang sedang duduk di pinggir danau. Saat memperkirakan, ia pun memakirkan mobilnya ditempat yang 'semoga' tak terlihat. Berwald menghampiri pemuda yang diheraninya tersebut dengan langkah hati-hati.

Setelah yakin 85% ....

"Mathias?" Panggil Berwald dengan sedikit tidak yakin.

Pemuda yang merasa dirinya dipanggil oleh sahabat karibnya 'baginya' , menoleh dengan muka berseri-seri. "Berwie!! Sedang apa kau disini?" dan seperti biasa, menunjukkan keramahannya.

"H'rusny' 'ku yg bilang 'tu...," Jawab Berwald tetap dengan muka keheranannya.

"Kau salah, setiap malam aku selalu kesini kok." Tandas Mathias. Ia berdiri mendekati Berwald yang berdiri mematung dan meraih tangannya. "Mau ikut, kawan?" Tanyanya , menatap mata biru Berwald dengan dalam.

"...." Berwald hanya terdiam , namun mengikuti ajakan temannya. Ia ikut duduk di pinggir danau yang hampir membeku karena pengaruh musim dingin. Ia menatap langit malam yang bertaburan ribuan bintang nun jauh disana. Ia baru menyadari bahwa sekarang adalah pertengahan bulan yang berarti waktunya untuk Bulan Purnama unjuk dirinya.

"Indah bukan? Ini memang tempat favoritku untuk bersantai selagi esoknya akan terus bekerja" Seru Mathias, sembari melipat kedua tangannya dibelakang kepalanya untuk dijadikannya bantalan walau ia yakin rumput-rumput diseberang danau itu jauh lebih nyaman.

"Hn .." Jawab Berwald. Singkat. Namun tak acuh, Berwald juga benar-benar merasa luar biasa. dan ia pun mulai teringat dengan mimpinya kembali .... "Mathias .. Kau t'dak 'pa-'pa k'n?"

Pemuda berambut jabrik itu melirik sahabatnya dan menatapnya heran, "Apa maksudmu bertanya seperti itu?"

Berwald tampak berpikir sebentar. "Tid'k, L'pak'n s'ja." Akhirnya ia hanya bisa mengucapkan itu karena ternyata mimpinya tidak tepat mengondisikan makhluk sebenarnya.

"Hmm.." Mathias hanya menganggukkan kepalanya tampak mencoba mengerti. Ia merogoh sakunya yang menimbulkan bunyi gemerincing hingga membuat Berwald memperhatikannya dengan menautkan kedua alisnya heran. "Ini. Maaf aku lupa mengembalikannya," Ia pun mengeluarkan sosok benda yang berusaha diambilnya dan memberikanya langsung di tangan Berwald.

"... Perban?" Keheranan Berwald semakin bertambah dan berubah menjadi perasaan ingin menyelidiki. "Ini buk'n p'ny'ku." tolaknya seraya menggeletakkannya di samping Mathias.

"Kau yakin?" Mathias menyeringai dengan tetap menengadahkan kepalanya menatap bulan purnama. "Bagaimana kalau kuingatkan?"

DUAK

Mathias menendang punggung Berwald hingga Berwald hilang keseimbangannya dan terjatuh ke danau.

Apa-apaan ini?!, Pikir Berwald mencoba untuk berenang kembali ke permukaan danau tapi diurungkannya karena kacamatanya tersangkut di alga-alga hijau yang cukup kuat. Berwald menariknya sekencang mungkin hingga ia tidak sadar bahwa kakinya ikut terjerat bagai dipermainkan oleh anak kecil. Ia berusaha menendang alga yang menjeratnya dengan kaki kanannya yang bebas bergerak. Ia tidak tahu sudah berapa lama di dalam danau itu hingga nafasnya sudah hampir habis disertai suhu tubuhnya yang mulai membeku kedinginan membuatnya menganggap bahwa inilah akhir dari hidupnya. Kuharap Tino bisa merawat Peter ..

SRAKH!!

Tanpa diduga Mathias ikut menceburkan dirinya dan memotong alga tersebut dengan kapak yang tidak disadari oleh Berwald dibawanya. Ia mengambil kacamata Berwald dan mengangkut tubuh Berwald untuk dibawanya kembali ke permukaan. Tidak ada sama sekali penyesalan di wajah Mathias. Ia malah menyeringai makin lebar tanpa diketahui maksudnya sama sekali.

"Puah!!" Berwald memuntahkan air yang tidak disengaja ditelannya. Ia mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Pakaiannya sekarang basah kuyup yang membuatnya tiada bedanya memakai baju dengan melepas pakaiannya. "Ap' m'ksudm'??!" Setelah merasa kuat, Berwald mencengkeram kerah Mathias dan melotot kearahnya meminta penjelasan karena melakukan hal yang hampir membunuh seseorang.

Mathias tersenyum kearahnya, "Kau masih tidak ingat dengan perban itu?"

Berwald terdiam. Ia memutar otaknya 2 kali lipat daripada yang biasanya. Lalu ingatannya mulai berjalan.. perlahan-lahan memorinya menunjukkan beberapa gambaran mengenai perban yang sedaritadi dimaksud Mathias ...



-15 tahun yang lalu-

Skandinavia.
Sebuah grup Viking yang beranggotakan Lukas, Mathias dan Berwald yang mengembara dari tempat ke tempat untuk menjajah dan mengambil apapun yang mereka inginkan. Mereka adalah yang terkuat dan dijuluki singa dari eropa utara. Yang bahkan mengalahkan pasukan Francis yang dulu menguasai keseluruhan Eropa.
Suatu hari, Berwald sedikit demi sedikit menghentikan kegiatannya dan mulai menetap. Sedangkan Lukas dan Mathias melanjutkan kegiatannya seperti biasa. Mereka berdua terus menyembunyikan rasa heran karena salah satu dari anggotanya bersikap aneh. Sampai harinya Mathias tidak sabar lagi..

"Hei Berwald! Sepertinya kau mulai meninggalkan kami, apa yang kau pikirkan hah?" Mathias mencoba mendatangi tempat dimana Berwald tinggal dan melabraknya.

Berwald hanya terdiam melihat pintunya yang rusak karena kapak Mathias yang membobolnya. Sementara Lukas berdiri memperhatikan Berwald. "Ak' h'nya t'd'k s'tuj' d'ng'n apa y'ng k'ta l'kuk'an." Jawabnya tak beberapa lama kemudian.

Mathias mengerutkan alisnya dan melempar kapaknya tepat disamping Berwald , merusak dinding rumahnya yang terbuat dari batu bata. "Memangnya kau berhak mengeluarkan pendapat?! Kita sudah mengeluarkan perjanjian tiada yang boleh meninggalkan Skandinavia!".

Berwald menatap mata Mathias dengan tajam. "K'n'pa t'd'k c'ri angg'ta lain s'ja?"

Mathias mendekati Berwald dan menarik kerah Berwald dan mengangkatnya keatas. "Jangan harap aku dapat melepasmu begitu saja." Ia menusuk pisau miliknya berkali-kali di tangan kanan Berwald lalu memukul telak matanya hingga darah mengalir dari mata kanannya. "Karena kau milikku."

Mathias menemukan bahwa Berwald tetap terdiam tanpa meringis kesakitan sama sekali. Ia pun menyeret Berwald dengan kasar dan menendangnya masuk kedalam sungai yang cukup dalam. "BRENGSEK!!" Umpat Mathias. Ia pun masuk kedalam rumah Berwald untuk mengambil kapaknya kembali dan menghancurkan rumah Berwald hingga tidak terlihat bentuknya sama sekali. Ia membakar rumah tersebut sambil sesekali kembali mengumpat.

Lukas yang sedaritadi terdiam akhirnya mengambil tindakan dengan menolong Berwald yang sudah lama tenggelam. Lukas pun membalut tangan Berwald dan mata kanannya dengan perban dan berbisik Maaf....

----------------------------



Berwald terdiam. Ia telah mengingat sepenuhnya dan sejarahnya berhubungan satu sama lain dengan mimpinya. Tapi ia tetap tidak mengerti mengapa perban yang membalutnya ada di tangan Mathias. Tentu ia mendendam pada Mathias. Tapi lama kelamaan rasa itu mulai terkikis ....

"Yap. Karena itu . Ini perbanmu." Mathias memberikannya kembali.

Berwald menatapnya dan melempar perban itu kedalam danau, "Ak' t'd'k b'tuh." Sahutnya. Ia masih mencerna pikirannya . dan ia sadar bahwa setelah itu ia pingsan selama 3 minggu penuh dan saat ia terbangun, ia tidak menemukan rasa sakit sama sekali selain hatinya yang masih sakit. Matanya sekarang terbalut kacamata sementara tangannya hanya membekas balutan perban tanpa satu serpihan perbanpun ia temukan.

"Ya sudahlah." Mathias mengembalikkan posisinya di awal ia tidur. Suasana hening menyergap ditengah kedua pemuda tersebut.

"K'lau b'g'tu 'ku p'l'ng d'lu..." Berwald pun izin pulang karena ia sudah mulai 'gerah' dengan suasana tak nyaman ini. Saat ia berdiri dan mulai berjalan, kaki kirinya ditahan Mathias. "?" Berwald menoleh ke arah Mathias yang menahannya.

"Kau masih ingatkan?" Mathias ikut berdiri dan mendekap Berwald. "Janganlah engkau pergi meninggalkan aku lagi ... Karena kau adalah miliku"

Seketika Berwald merinding dan mendorong Mathias dengan kuat , ia berusaha kabur dengan menaiki mobilnya untuk pulang kembali. Mobil hitamnya pun nyala dan memutar jalan dengan cekatan, mobil itu melaju kencang dengan kecepatan max dan meninggalkan asap knalpot mobil yang masih berbekas ...

Mathias terdiam melihatnya. Ia mulai tertawa. "ahahahahh... ahahaha. haha... HAHHAHAHHAHAHAHA!! WHAHAHAHAHA!!!!!!" Ia tertawa kencang mengeluarkan emosinya dari lubuk hatinya terdalam. Ia tertawa seakan-akan dirinya rela dianggap gila. Karena ia yakin ia dapat dengan mudah membunuhnya.

............

-Keesokan paginya-.

Ctik.. ctik ctik ctik.
Berwald melangkahkan jari-jarinya menari diatas keyboard. Ia sedang mengerjakan tugas untuk meeting minggu depan. Kantong tidur tergurat jelas dibawahnya karena ternyata rasa kantuk menyerangnya kembali tepat jam 4 pagi.

"Ahh!! Pagi Berwie!!" Sapa Mathias dari kejauhan lalu melangkah pergi lagi menuju kantornya yang memang melewati ruangan Berwald.

Berwald hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Semenit kemudian ia menerima pesan dari Lukas. Ia membuka emailnya dan terkejut.

-------
From : Norway
For : Sweden
Message :
Berwald, aku tahu kamu sedang bekerja, jadi maafkan aku bila aku menganggumu. Sebenarnya aku ingin memberitahu sejak lama, namun tidak menemukan waktu yang tepat. Jadi ada baiknya sekaranglah waktunya.

Sebenarnya Mathias yang merawatmu habis-habisan dari 15 tahun yang lalu, ia merasa bersalah saat melukaimu. Nah karena malam tadi tiba-tiba perban itu menghilang, aku hanya ingin bertanya, Apakah Mathias memberikan perban itu padamu? Karena itu termasuk benda paling berharganya. Jadi kurasa ia sengaja membawanya.

Terimakasih atas perhatianmu.
Salam.

-----

Berwald terdiam untuk seperkian menit. Ia menitikkan air matanya tidak percaya dengan yang ia baca.

....
........

-End- ...



-------------
GIMANA ?! Maaf Endingnya terkesan nanggung. Tapi karena temanya adalah "Trouble in Midnight" jadi kuputuskan untuk ada rasa penyesalan . KARENA HAPPY END SUDAH TERLALU MAINSTREAM emotion_dowant emotion_awesome

Review please? emotion_kirakira

User Image

AllOxKiVasch
Community Member
AllOxKiVasch
«Prev | Next
Archive | Home

  • 03/17/13 to 03/10/13 (1)
  • 03/10/13 to 03/03/13 (2)



  •  
     
    Manage Your Items
    Other Stuff
    Get GCash
    Offers
    Get Items
    More Items
    Where Everyone Hangs Out
    Other Community Areas
    Virtual Spaces
    Fun Stuff
    Gaia's Games
    Mini-Games
    Play with GCash
    Play with Platinum